Thursday, June 7, 2012

WISATA MANDAILING NATAL


WISATA MANDAILING NATAL
   

Kabupaten Mandailing Natal (Madina) adalah salah satu kabupaten yang terletak di kawasan paling ujung Pantai Barat Provinsi Sumut dengan ibukotanya Panyabungan sebagai pusat pemerintahan. Letak Madina di kawasan pegunungan Bukit Barisan membuat daerah paling selatan Sumut itu indah dipandang mata, sehingga sangat potensial untuk pengembangan objek pariwisata. Selain alam yang indah untuk wisata hutan, wisata gunung dan wisata air, kabupaten yang baru berusia 9 tahun itu juga dikaruniai benda-benda dan tempat-tempat bersejarah, di samping kesenian/budaya rakyat setempat. Hal ini tentunya sangat mendukung bagi pengembangan objek wisata, namun disayangkan hingga saat ini belum terkelola dengan baik.

Pesona wisata
Madina yang sering disinggahi karena telah dikenal dan menarik hanyalah Ponpes Mustafawiyah Purba Baru di Kecamatan Lembah Sorik Marapi. Para turis mancanegara tertarik melihat keberadaan gubuk-gubuk kecil berukuran 1,5 x 2,5 meter yang berbaris di sepanjang jalan, digunakan sebagai tempat tinggal santri yang berasal dari berbagai daerah negeri ini. Keberadaan gubuk-gubuk kecil sebagai tempat santri dididik untuk hidup mandiri membuat kesan yang agak asing, dan didukung jumlah santri yang mencapai 8000 orang membuat suasana Ponpes Purba Baru menarik untuk disinggahi.

Dari segi panorama alam, suasana objek wisata di Madina masih jauh berbeda dengan kawasan Parapat (Danau Toba), Berastagi bahkan Bukit Lawang di Kabupaten Langkat. Di kawasan tersebut turis mancanegara banyak dijumpai. Namun tidak demikian halnya dengan Madina yang menyimpan banyak potensi wisata yang terpendam namun belum dikelola secara maksimal.

Dalam brosur pariwisata yang dikeluarkan bagian pariwisata Pemkab Madina, tercantum beberapa pesona wisata yang dipromosikan untuk turis asing dan sisi lain yang berhubungan dengan pariwisata serta aktivitas perjalanan. Pesona wisata yang dipromosikan antara lain meliputi Bendungan Batang Gadis, Air Panas Siabu, Gordang Sambilan, Bagas dan Sopo Godang, Sopotinjak, Lubuk Larangan, Danau Siombun, Danau Marambe, Danau Saba Baru, Gunung Sorik Marapi, Sibanggor, Cerita Rakyat Sampuraga, Muarasipongi. Kemudian Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), Pantai Natal, Pantai Sikara-kara, Sumur Besar Multatuli, Pulau Ungeh, Ponpes Mustafawiyah Purba Baru, Pasar Tradisional Panyabungan, Mesjid Raya Panyabungan dan Komplek Perkantoran Pemkab Madina di Perbukitan Payaloting Panyabungan.

Padahal masih banyak objek wisata sejarah Madina yang dikenal masyarakat secara luas, objek tersebut tersimpan di berbagai kecamatan dan desa yang apabila dikembangkan akan menarik bagi datangnya turis domestik dan mancanegara seperti di Panyabungan dekat Desa Runding ditemukan peninggalan kebudayaan manusia dari zaman batu, yaitu peninggalan berupa menhir yang tersebar di suatu lokasi hutan kawasan desa itu. Masih di Panyabungan di lokasi Padang Mardia, oleh masyarakat setempat terdapat sisa-sisa peninggalan Hindu-Budha yang berbaur dengan sisa-sisa kebudayaan zaman meganlitikum. Lalu di Pidoli Lombang, dapat dijumpai komplek percandian yang sudah runtuh dan hanya tersisa bagian pondasinya dari susunan lempengan batu bata ukuran lebar, yang sekarang dijadikan sebagai areal persawahan Saba Biara.

Kemudian di Kecamatan Siabu di Desa Simangambat, di sini akan dijumpai objek wisata yang oleh masyarakat disebut  yaitu bebatuan/candi sisa peninggalan umat Hindu dari abad ke-8, lebih tua tiga abad dari Candi Portibi di Tapsel. Jarak beberapa meter dari Bagas Godang Panyabungan Tonga, terdapat sebuah makam kuno yang diyakini masyarakat sebagai makam SI Baroar yaitu nenek moyang yang menurunkan marga Nasution di Mandailing.

Selanjutnya untuk wisatawan yang hobi hutan ilalang di Lembah Tor Sihite yang di bawahnya mengalir Sungai Batang Gadis menuju Bendungan Irigasi Batang Gadis sangat menarik untuk dijadikan objek wisata. Kemudian Aek Namilas tempat pengolahan belerang di Batang Natal, Brankas dan Meriam peninggalan Inggris dan Benteng Portugis di Natal, Bangunan peninggalan Belanda berupa Pesanggerahan di Kotanopan, gua-gua alam di Pastap.

Tidak kalah menariknya desa-desa yang memiliki karakteristik khas kebudayaan Mandailing seperti Desa Maga, Singengu, Manambin, Hutapungkut, Hutagodang, Botung dan Tobang di Kotanopan dengan peninggalan Bagas Godangnya, budaya khas masyarakat Ulu di Muarasipongi dan Pakantan sebagai daerah yang banyak menyimpan khasanah tradisi Mandailing.


Sumber:
http://listiaji.wordpress.com/2008/10/13/wisata-sumatera-utara-mandailing-natal/
________________________________________________________________________




Potensi Ekonomi SEKTOR PARIWISATA

Kabupaten Mandailing Natal memiliki objek wisata berupa keindahan alam dan peninggalan sejarah. Daerah ini memiliki hutan  yakni Taman Nasional Batang Gadis 108.000 hektar (26 % dari luas hutan), dengan kisaran ketinggian 300 – 2.145 meter diatas pemukaan laut.

Taman ini memiliki 242 tumbuhan berpembuluh (vascular plaut) atau 1,00 % dari tanaman pembuluh di Indonesia, memiliki 218 jenis satwa burung (38 jenis langka), dan 25 jenis mamalia besar.

Objek peninggalan sejarah berupa Bagas Godang (Istana Raja), Terowongan Jepang, Meriam Portugis dan Sumur Multatuli, merupakan potensi wisata yang cukup baik.

Objek wisata yang masih alami tetapi telah banyak dikunjungi para wisatawan adalah :

1. Air Panas Sibanggor, di Kecamatan Tambangan
2. Air Panas Sampuraga, di Kecamatan Panyabungan
3. Air Panas Siabu, di Kecamatan Siabu
4. Danau Siombun, di Kecamatan Panyabungan
5. Danau Marambe, di Kecamatan Panyabungan Barat
6. Bendungan Batang Gadis, di Kecamatan Panyabungan
7. Atraksi Monyet, di Kecamatan Siabu
8. Air Panas Putusan, di Kecamatan Panyabungan Selatan
9. Air Terjun Sitaut, di Kecamatan Kotanopan
10. Panaroma Sopotinjak, di Kecamatan Batang Natal
11. Sumur Multatuli, di Kecamatan Natal
12. Pantai Natal, di Kecamatan Natal
13. Pantai Sikara-Kara, di Kecamatan Natal


Sumber:
http://www.madina.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=16&Itemid=19

No comments:

Post a Comment