Thursday, June 7, 2012

Kemegahan Candi Portibi Semakin Hilang


Kemegahan Candi Portibi Semakin Hilang

Candi Bahal 1 yang berdekatan dengan Bahal 2 dan 3 terletak di Desa Bahal, Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), keberadannya kurang diperhatikan. Padahal, candi peninggalan sejarah ini ramai dikunjungi wisatawan pada hari-hari libur atau hari-hari besar keagamaan (terutama umat Hindu dan Buddha). Objek wisata sejarah ini jika dikembangkan akan mendatangkan PAD bagi Paluta.
Candi Portibi yang merupakan peninggalan Agama Hindu di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara, tidak lagi semegah namanya pada ribuan tahun yang silam.
Tetapi, nama Candi Portibi yang dulunya pernah diagung-agungkan di Sumatra Utara dan memiliki nilai sejarah cukup tinggi itu, sekan-akan tampaknya kelihatan hilang ditelan zaman yang semakin terus berkembang seperti di era globalisasi.
Bahkan, bisa jadi benda atau peninggalan bersejarah yang ada di negeri tercinta ini akan semakin “terpuruk”, karena tidak lagi diperhatikan, dirawat dan dilestarikan oleh pemerintah.
Nah, lantas yang menjadi pertanyaan, mau dikemanakan Candi Portibi yang sangat autentik, bahwa di wilayah Pantai Barat Sumatra ini dulunya ada berdiri sebuah Kerajaan Hindu dari India.
Peninggalan nilai religius (agama,red), yakni berupa Candi Portibi itu, bisa jadi hanya satu ini yang terdapat di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) yang dulunya masuk ke dalam wilayah Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan sebelum dilakukan pemekaran.
Bangunan Candi Portibi tersebut tidak hanya kelihatan agak kumuh, tetapi juga kurang terawat dan tidak dilestarikan oleh pemerintah.
Salah seorang warga Desa Aek Godang, Sadin Siregar (48) mengatakan sore ini,  kondisi Candi Portibi itu, terlihat seperti terkesan seperti ditelantarkan atau kurang mendapat perawatan dari pemerintah atau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di kabupaten itu.
Akan tetapi, katanya, jalan atau infrastruktur menuju ke lokasi Candi Portibi itu juga mengalami kerusakan yang cukup parah, yang sampai saat ini belum kelihatan adanya perbaikan dari pemerintah.
“Seolah-olah jalan menuju lokasi Candi Portibi seperti sengaja dibiarkan, tidak diketahui apa sebabnya. Apa mungkin dana APBD Pemkab Paluta untuk perbaikan infrastruktur itu yang belum ada. Kita tunggu sajalah kebijakan yang akan dilakukan pemerintah setempat,” kata Siregar yang mengaku sering berkunjung ke candi tersebut.
Ia mengatakan, jalan-jalan yang rusak dan berlobang-lobang itu, kelihatan sejak dari Gunung Tua, Ibukota Kabupaten Paluta menuju Kecamatan Portibi sepanjang lebih kurang lima kilometer dari panjang jalan seluruhnya mencapai 20 Km.
Candi Portibi itu adalah salah satu aset budaya dan peninggalan sejarah. Candi itu didirikan oleh Raja Rajendra Cola yang menjadi Raja Tamil Hindu Siwa, di India Selatan, yang diperkirakan sudah berusia ribuan tahun.
Kerajaan Portibi merupakan kerajaan yang sangat unik. Keunikan pertama dari segi namanya yaitu portibi, Portibi dalam bahasa Batak artinya dunia atau bumi. jadi dapat diartikan kerajaan portibi merupakan kerajaan dunia.
Bahkan, kata Siregar, kerusakan infrastruktur menuju lokasi Candi Portibi itu, menyebabkan minat kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara semakin berkurang.
“Coba bayangkan, bagaimana wisatawan atau orang dari luar kota mau berkunjung ke lokasi Candi Portibi itu, kalau jalan untuk menuju ke sana rusak parah, berlobang, serta penuh lumpur. Ini perlu menjadi perhatian bagi Pemkab Paluta,” katanya.
Menurut dia, biasanya jalan-jalan menuju objek peninggalan bersejarah itu, harus mulus, serta tidak ada hambatan seperti terjadi sekarang. “Yang namanya tempat-tempat objek wisata, lokasinya juga harus aman dan tidak ada gangguan terhadap wisatawan.K alau tidak terjamin keamanan bagi turis maupun pengunjung yang datang kesana, jelas orang takut masuk ke lokasi tersebut,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan kepada Pemkab Paluta harus menyediakan petugas keamanan khusus di lokasi objek wisata Candi Portibi tersebut. Ini perlu dipikirkan agar semakin menarik minat wisatawan berkunjung ke lokasi candi bersejarah peninggalan Agama Hindu itu.
“Kalau petugas pengamanan ini tidak disediakan, dikhawatirkan Candi Portibi itu hanya tinggal sebagai kenangan saja, wisatawan takut, tidak akan mau datang le lokasi tersebut,” katanya. (waspada.co.id)


Redaksi, Pengiriman Berita, 
dan Informasi Pemasangan Iklan:
apakabarsidimpuan[at]gmail.comhttp://apakabarsidimpuan.com/2011/02/kemegahan-candi-portibi-semakin-hilang/


No comments:

Post a Comment